<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d28922767\x26blogName\x3dOrang+Indonesia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://yamadhipati.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://yamadhipati.blogspot.com/\x26vt\x3d-7363143692875508944', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Thursday, December 21, 2006

Christian Polygamy

Sebentar lagi natal tiba. Selamat natal dan tahun baru bagi yang merayakannya.

Wah, jadi harus nulis tentang poligami dalam ajaran Kristen dan Judaisme jadinya, padahal tadinya gak ingin memperpanjang obrolan tentang poligami ini. Namun karena beberapa kawan tidak tahu tentang bagaimana poligami dalam ajaran kristen, jadi ya gak papa kita bahas lagi. Ketika saya menyebutkan - dalam posting yang lalu - bahwa agama-agama samawi mengijinkan poligami, beberapa kawan Kristiani memberikan koreksi. Ada diantaranya dengan baik hati sudi berkomentar dan berusaha memberikan koreksi dengan mengatakan bahwa Kristen tidak mengenal poligami. Saya ucapkan terima kasih atas koreksinya.


Pertama, yang harus kita perhatikan ketika berbicara mengenai poligami adalah masalah like or dislike, selera kita; suka atau tidak suka jangan membuat kita lalu mengatakan bahwa suatu hal dilarang oleh ajaran agama yang kita anut. Kedua, kita tentu percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa tidak sembarangan mengutus para nabi. Dan apapun agama kita, tentu kita menganggap para nabi itu adalah orang-orang suci. Bukan orang-orang yang tak bermoal.

Di dalam Perjanjian lama ( kitab suci Yahudi dan salah satu kitab suci agama Kristen), disebutkan bahwa Abraham the friend of God melakukan poligami. David memiliki seratus (99?) istri dan Solomon memiliki 700 istri dan 300 selir. (Kalau seandainya poligami itu dianggap dosa dalam ajaran Yahudi, Kristen ataupun Islam, berarti kita menganggap para nabi suci tersebut berdosa dan tak bermoral)

Dictionary of the bible menyatakan:

Polygamy meets us a fact: e.g. Abraham, Jacob, the Judges, David, Solomon……In Deuteronomy 17:17, the king is warned not to multiply wives; later regulations fixed the number at eighteen for a king and four for an ordinary man. (Dictionary of the Bible (James Hasting Editor), Revised Edition, Charles Scribner’s Sons, N.Y., 1963, p.624) (Saya kutip dari Polygamy in Islamic Law, Dr. Jamal A. Badawi )

Dalam Encyclopedia biblica disebutkan tentang filosofi mengenai legalisasi poligami:

The man who owns his wife as a chattel can on the same principle own as many as he pleases that is to say, as many as he can afford to buy and keep….The Talmudists formulate the rule that no Jew may have more than four wives, kings may have at most eighteen. Encyclopedia Biblica (Rev T.K. Cheyene, and J.S. Black, Editors), The Macmillan Co., London, 1902, vol.3, p. 2946.) (Saya kutip dari Polygamy in Islamic Law, Dr. Jamal A. Badawi )

Jesus sendiri menyatakan dengan tegas bahwa Beliau tidak membatalkan hukum-hukum yang diajarkan para nabi terdahulu. Di dalam perjanjian baru yang dikodifikasi oleh murid-murid Jesus juga sama sekali tidak disebutkan batalnya hukum-hukum dari jaman nabi terdahulu. Perjanjian baru juga sama sekali tidak berbicara mengenai pelarangan poligami. Dan selama berabad-abad, gereja meyakini hal ini; yang menunjukkan bahwa memang aslinya - bukan karena selera kita sekarang - poligami itu diizinkan dalam ajaran Kristen.

Westermack dalam history of human marriage menyatakan:

Considering that monogamy prevailed as the only legitimate form of marriage in Greece and Rome, it cannot be said that Christianity introduced obligatory monogamy in the Western World. Indeed, although the New Testament assumes monogamy as the normal or ideal form of marriage, it does not expressly prohibit polygyny, except in the case of a bishop and a deacon. (Saya kutip dari Polygamy in Islamic Law, Dr. Jamal A. Badawi )

Martin Luther (pendiri aliran Lutheran) mengatakan: "Poligami tidak dilarang oleh Tuhan; bahkan Abraham, seorang Kristen sejati memiliki dua istri". Pada tahun 1531, Anabaptist (protestan) dalam khutbah terbuka di Munster (Irlandia) mengatakan bahwa barang siapa ingin menjadi Kristen sejati, dia harus memiliki banyak istri.

Yang berbicara ini adalah para pemuka agama Kristen, artinya hukum asli poligami dalam Kristen memang boleh, adapun sekarang kita tidak menyukainya, kita tidak bisa memaksa ajaran agama untuk mengikuti selera kita. Kita penganut agama yang harus meyakini kebenaran doktrin agama, bukan sebaliknya.

Kisah yang mirip dengan kejadian setelah perang uhud dalam Islam juga terjadi di lingkungan Kristen Eropa pada Tahun 1650. Setelah perdamaian Westphalia, ketika jumlah populasi menurun drastis akibat perang selama tigabelas tahun, diterbitkan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa setiap pria sebaiknya diizinkan memiliki istri dua. ( Ini artinya poligami itu - aslinya - legal dalam Ajaran Kristen dan memang bisa menjadi sebuah solusi dalam keadan tertentu bukan?).

Adapun aliran Mormons di US, semua orang tahu bahwa mereka menganggap poligami merupakan sebuah divine institution. Saya kurang tahu kalau mereka telah merubah hukum ini. Yang saya tahu mereka tidak mempraktikkannya secara terbuka karena larangan pemerintah. Gerakan Christian Polygamy ( yang bukan mormons) juga masih marak sekarang di US. kalau sempat silakan buka http://www.christianpolygamy.info

Nah, yang saya maksud dalam posting berjudul Polygamy yang lalu itu adalah Judaisme dan Kristianisme dalam konteks ini. Hukum mengenai poligami dalam pandangan gereja awal dan para pemuka agama Kristen. Bukan revisi-revisi belakangan yang disesuaikan dengan pendapat dan selera modern.

Meskipun "kita" berusaha mengamalkan ajaran agama yang sedikit kita ketahui sekarang, ada baiknya kan kita mengetahui sejarah dan duduk persoalaannya yang sebenarnya. Karena saya - dalam bingkai cara pandang saya sebagai non Kristen - berpendapat bahwa pembawa risalah ajaran itulah yang berhak menentukan hukum. Atau jika tidak dijumpai pada sumber utama, maka sumber yang paling dekat dengan sumber utama itulah yang paling berhak menjadi rujukan.

Saya sendiri tidak begitu tahu tentang doktin, ajaran dan sistem perumusan hukum dalam Kristianisme. Mungkin memang di dalam Kristianisme, gereja pada setiap masa mempunyai otoritas melakukan revisi-revisi terhadap bible dan hukum-hukumnya, saya dalam hal ini tidak tahu persis. Mohon pencerahan kalau ada yang mengetahuinya.

Akhirnya, saya harap kawan-kawan Kristiani yang membaca posting yang lalu tentang poligami menjadi maklum akan maksud saya menyatakan bahwa agama-agama samawi mengijinkan poligami. Saya juga berharap bahwa acara ngobrol kita melalui blog di dunia maya ini menjadi wadah untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan agar kita bisa saling mengenal dan menghormati keyakinan masing-masing atas dasar persaudaraan sesama manusia. Mohon maaf jika ada yag kurang berkenan.

Kepada kawan-kawan Kristiani saya ucapkan selamat natal dan tahun baru.

14 Comments:

Anonymous Anonymous said...

wah postingannya makin berat aja nih. sebaiknya dibuka melalui forum aja deh.

1:49 PM  
Anonymous Anonymous said...

yang ini no comment buat terimakasih utk ucapan natalnya ....

Nggak gitu banyak pria muslim yg mau mengucapkan ini , so atas nama seluruh christian ( juga yg gue gak kenal ) terima kasiiiih .......

susie

2:24 AM  
Anonymous Anonymous said...

Salam Bung, posting yang bagus. Salut dengan riset-nya.

Bagi saya yang suka dan nggak suka polygamy ya baiknya saling menghormati; nggak usah saling paksakan tafsir dan kebenaran relatif-nya masing2.

Yang mo polygamy, sanggup, dan diijinkan istri, ya silahken, gak usah malu. Yang nggak mau polygamy, ya nggak usah jumawa.

4:56 PM  
Anonymous Anonymous said...

hi aleX... kinda surprised seeing your comment on my blog..
ko bisa ke blog gw???

salam kenal
URBAN2HYMNS

12:50 PM  
Blogger -ndutyke said...

'Yang mo polygamy, sanggup, dan diijinkan istri, ya silahken, gak usah malu.'

saya setuju ama aroengbinang...

1:56 AM  
Anonymous Anonymous said...

salut" keyen tulisane, berbobot!
ditunggu ya, puisiku sebentar lagi
bakal jadi prosa", kita ntar
teriak"an... oyi :)

6:16 PM  
Anonymous Anonymous said...

Have a joy X-Mas Bro..

10:44 PM  
Anonymous Anonymous said...

Lex.. tulisan2 lo menarik..boleh gw masukin daftar blogmate gw ga?

2:12 PM  
Anonymous Anonymous said...

wah dapet pengetahuan baru ttg poligami menurut ajaran kristen...
postingan yang bagus, riset n sumbernya lengkap...
btw
salam kenal ya :)

1:57 AM  
Anonymous Anonymous said...

saya rasa anda kurang memahami kisah abraham dan salomo...

abraham menikahi hagar karena ia dipaksa oleh sarah...padahal Allah telah menjanjikan anak bagi mereka...hal itu membuat Abraham berdosa dihadapan Allah karena ia tidak percaya akan janji Tuhan dan mengikuti kemauan istrinya...akibatnya, lahirlah ismail...namun Allah adalah Allah yang setia dan adil,sehingga ia mengampuni dosa abraham karena Tuhan sangat mengasihi abraham...

salomo, ia juga berdosa dihadapan Allah...karena ia terpikat oleh rayuan wanita...Iblis sungguh hebat sehingga salomo lupa akan Roh Tuhan...akibatnya kerajaannya diserang dan kalah...

so, bagi penulis artikel, saya harap membaca terlebih dahulu Firman Tuhan dan minta Roh Kudus untuk memberikan hikmat...

ok, GBU all

12:45 PM  
Anonymous Anonymous said...

saya rasa anda kurang memahami kisah abraham dan salomo...

abraham menikahi hagar karena ia dipaksa oleh sarah...padahal Allah telah menjanjikan anak bagi mereka...hal itu membuat Abraham berdosa dihadapan Allah karena ia tidak percaya akan janji Tuhan dan mengikuti kemauan istrinya...akibatnya, lahirlah ismail...namun Allah adalah Allah yang setia dan adil,sehingga ia mengampuni dosa abraham karena Tuhan sangat mengasihi abraham...

salomo, ia juga berdosa dihadapan Allah...karena ia terpikat oleh rayuan wanita...Iblis sungguh hebat sehingga salomo lupa akan Roh Tuhan...akibatnya kerajaannya diserang dan kalah...

so, bagi penulis artikel, saya harap membaca terlebih dahulu Firman Tuhan dan minta Roh Kudus untuk memberikan hikmat...

ok, GBU all

12:47 PM  
Anonymous Anonymous said...

saya setuju dengan ulasan di atas , tapi saya yakin kang alex sekarang mengerti koreksi mengenai poligami, tapi tetap ulasan dan topik kang alex sangat2 menarik dan kang alex adalah contoh muslim yang mempunyai pikiran terbuka... cheers!

7:25 AM  
Blogger topan.ripan said...

***Jesus sendiri menyatakan dengan tegas bahwa Beliau tidak membatalkan hukum-hukum yang diajarkan para nabi terdahulu***

====

Yang tidak dibatalkan oleh Yesus itu adalah Hukum Taurat mas. Adapun poligami yang anda sebutkan itu, itu bukan hukum, apalagi Hukum Taurat, itu perilaku.


Cheers,
Topan

11:27 AM  
Anonymous Anonymous said...

Hampir semua aliran kekristenan tidak membenarkan poligami. Saya pribadi berpandangan poligami, atau tepatnya poligini (beristri banyak) tidak bertentangan dengan Kitab Suci. Kalau poliandri (bersuami banyak) memang dilarang. Meski demikian, saya pribadi tidak berniat beristri lebih dari satu.

11:47 PM  

Post a Comment

<< Home

Site Meter